Tuesday, October 28, 2008

Four Poems

Kemaren malam, iseng2 ngebuka2 organizer mubazir yg kubeli 4 thn lalu, waktu masih maba.
Dan nemuin 3 buah puisi pendek, tulisanku dulu..

Puisi pertama,

Kau tahu,
banyak yang harus kau lakukan dalam hidupmu.
Kau tahu,
tak semuanya dapat kau lakukan dengan baik.
Kau tahu,
hal itu akan membuatmu kecewa.
Tapi kau harus tahu,
kau tak perlu larut di dalamnya.
Kau harus tahu,
yang harus kau lakukan tak hanya satu.
Kau tahu,
ada hal yang lain.
Hal yang mungkin dapat kau lakukan dengan baik.
Kau tahu,
ada kalanya kau jatuh.
Dan kau pun tahu,
ada saatnya kau harus bangkit kembali.
Kau tahu,
kau tak perlu takut gagal dalm satu hal.
Karena kau tahu,
kau akan berhasil dalam hal yang lain.
-Banjarmasin, 20.02.02-


Puisi kedua,

Hujan turun lagi
Beranjaklah pulang ke sarang
yang teduh dan hangat
Berbaring selimuti jasmanimu
dengan kantuk
Lanjutkan terbang kelanamu
di indahnya padang bunga tidur

Hujan turun lagi
Beranjaklah pulang ke sarang
yang teduh dan hangat
Jangan paksa diri untuk terbang
menembus tirai air
Atau hinggap di sarang
yang basah dan dingin

Jika tak ingin
sayapmu terkulai
Lelah menggigil
Tak sanggup mengepak
Seperti sayapku

Hujan masih saja turun
Lagi
-Malang, 08.03.05-


Puisi ketiga,

lihatlah Bunda Jemari
menari di atas tuts-tuts mungil
memilih abjad
menyambung kata
merangkai kalimat
mengungkap benak
menuang rasa

dalam layar 160 karakter...
-Malang, --.03.08-


Dan ini baru kutulis, spontanitas yang tersulut oleh sebuah sms..

Puisi keempat,

Hari ini Tuhan tak punya crayon warna-warni
Dia tak melukis semburat jingga pagi
Tak mewarnai langit dengan biru
Tak menoreh merah saga sore
Hari ini hanya abu-abu
Sendu
-Malang, 27.10.08-

-------


Matahari bertanya apa salahnya.
Aku tak tahu.
Mungkin saat Matahari ada di dekatnya,
sinarnya menjadi terlalu terik untuk diterima Bulan.
Kau tahu kan?
Selama ini Bulan terbiasa menerima sinar itu dari jauh,
mungkin itu hangat, tak lagi terik.
Mungkin.
Entahlah..

2 comments:

Anonymous said...

ada anomali di konstelasi hukum alam...
taukah kamu...
lintasan komet helley yang 76 tahun sekali...
atau gerak ACAK brown untuk mempertahankan keSTABILan struktur ruang atom..
atau negasi aljabar untuk premis-premis logika...
atau sentrifugal Milky way yang dilawan dengan sentripetal pergerakan planet, satelit, komet bahkan asteroid...
ada hukum kontradiksi kawan...
hukum relativitas...
Bahkan untuk sesuatu di ranah sosial, humaniora dan estetika..
Lantas sebuah pertanyaan terlontar..
Apa yang harus kita pegang untuk sebuah keyakinan akan "kebenaran"...
tanyakan pada mereka yang berjenggot panjang dan isbal..
atau pada rabi-rabi di sinagog..
atau uskup di Vatikan..
atau Saman di rimba pedalaman..
atau pastor di katedral..
atau pedande di pura..
atau Bikshu di biara Budha..
atau..
atau aku punya ide jitu kawan..
tanyakan langsung pada Tuhan...
benar kan?!?..
Bukankah Dia lebih dekat dari tarikan nafar di urat leher...
Bukankah Dia tidak dibatasi ruang..
Dan bukankah Dia tak dibatasi dimensi kebendaan...

Anonymous said...

Tida akan pernah ada anomali., bila anomali itu kamu agitasi searah dengan gerakan salib sumbu.. ingat kita selalu hidup dalam ruang yang memiliki waktu.. dan itulah kebenaran...
miyo